Kamis, 10 Desember 2015

Persib harus segera menutup lubang yang ditinggalkan para pemain pilar.

Usai tersingkir dari turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS), Persib Bandung langsung diterpa badai dengan hengkangnya beberapa pemain pilar mereka. Bahkan, sebelum turnamen sudah ada yang memilih pergi lebih dulu seperti Shahar Ginanjar, Muhammad Ridwan, dan Vladimir Vujovic.

Usai turnamen PJS, giliran Makan Konate, Ilija Spasojevic, Firman Utina, dan Abdul Rahman, yang memutuskan untuk tak memperpanjang kontraknya bersama tim Maung Bandung. Bisa jadi, jumlah pemain yang akan hengkang bakal bertambah.

Menyusul, masih ada beberapa pemain yang belum membubuhkan tanda tangannya di atas kontrak, seperti Supardi Nasir dan Achmad Jufriyanto. Dengan demikian, saat ini skuat Persib memiliki lubang yang besar setelah ditinggalkan para pemain itu.

Artinya, juara Indonesia Super League (ISL) 2014 ini harus membangun lagi dari awal skuat mereka. Sebagai ganti para pemain yang pergi, kepercayaan penuh diberikan manajemen Persib kepada pelatih Djadjang Nurdjaman.

"Kami nanti akan tanyakan kepada coach (Djadjang Nurdjaman) soal penambahan pemain, siapa yang bisa menambah kekuatan tim, tidak perlu jadi kekhawatiran soal pemain mana yang ada di Persib. Apalagi sekarang sudah ada pemain muda (Gian Zola dan Febri Hariyadi)," kata Kuswara S. Taryono, salah satu komisaris di PT Persib Bandung Bermartabat, pengelola Persib.

Dalam kesempatan kali ini, Goal Indonesia mencoba mengulas kembali seberapa besar dampak kepergian para pilar terhadap kekuatan Maung Bandung.

Jika dilihat dari komposisi pemain yang hengkang, Persib banyak kehilangan pemain di lini belakang. Padahal ketika hanya Vujovic yang memutuskan tak bermain di PJS, lini belakang tim Maung Bandung begitu keropos. Pada babak penyisihan grup, gawang Persib digelontor tujuh gol dari empat laga yang dijalani.

Itu berbanding terbalik dengan torehan Persib di babak penyisihan grup Piala Presiden, ketika masih diperkuat Vujovic. Saat itu, Persib tak kebobolan dalam tiga laga yang mereka lakoni di fase penyisihan grup.

Hengkangnya Vujovic cukup berpengaruh bagi lini pertahanan Persib

Diperkirakan, lini belakang tim Maung Bandung akan semakin rapuh setelah dipastikan ditinggalkan Abdul Rahman. Belum lagi, jika Jufriyanto dan Supardi Nasir benar-benar memutuskan tidak bergabung lagi dengan tim. Baik Jufriyanto maupun Supardi memang belum menandatangani perpanjangan kontrak yang disodorkan oleh manajemen Persib.

Alhasil, pemain bertahan yang tersisa saat ini adalah Tony Sucipto, M. Agung Pribadi, Jajang Sukmara, dan Dias Angga Putra. Untuk mengatasi kekosongan di lini belakang, Djadjang sudah mulai mencoba merekrut pemain muda untuk posisi bek tengah. Adalah pemain binaan Diklat Persib, Ary Ahmad, yang sementara ini sudah dipilih untuk bergabung.

Ary pun telah ikut pada sesi latihan yang digelar, Senin (7/12) pagi. "Ya bertahap lah, tadi kan sudah ada penambahan, ada Ary. Mungkin besok ada lagi beberapa yang akan saya coba ikutkan dalam latihan sebagai persiapan menghadapi pertandingan mendatang," kata Djadjang, saat dihubungi Goal Indonesia.

Di lini tengah, kepergian Konate dan Firman memang sedikit membuat goyah keseimbangan permainan Persib. Meski masih bisa ditutupi oleh Hariono, Dedi Kusnandar, Taufiq, Atep, serta dua pemain muda yang cukup bersinar di PJS yaitu Gian Zola dan Febri Hariyadi.

Jika melihat kapasitas para pemain yang ada di lini tengah, Persib masih bisa bernapas lega. Namun, kekhawatiran muncul di lini depan.

Soal produktivitas gol, torehan Persib terjun bebas seiring dengan ketiadaan top skor dan pemain terbaik Piala Presiden, Zulham M. Zamrun di lini depan. Di babak penyisihan Piala Presiden, Persib berhasil menyarangkan sepuluh gol, lima di antaranya diciptakan pemain yang bersinar bersama Mitra Kukar tersebut. Sedangkan di PJS, Persib hanya mencetak tiga gol, itu pun dicetak pemain dari lini kedua yaitu dua gol dari Konate dan satu dari Febri.

Kepergian Spasojevic, praktis membuat lini depan Pangeran Biru akan semakin tumpul. Itu jika berkaca dari catatan barisan depan yang tersisa. Saat ini, lini depan Persib menyisakan Tantan, Yandi Sofyan Munawar, dan Rudiyana.

Bisa dibilang, hanya Tantan yang memiliki pengalaman lebih dibandingkan dua penyerang muda lainnya Yandi dan Rudiyana. Tantan bisa kembali tajam di depan, namun dengan syarat terbebas dari cedera lutut yang dalam beberapa pertandingan terakhir kerap kambuh.

Tantan menjadi penyerang paling berpengalaman yang tersisa di Persib

Sementara kontribusi Yandi dan Rudiyana hingga saat ini masih belum menunjukkan performa yang membahagiakan di dalam skuat. Untuk itu, sosok striker murni jadi salah satu elemen terpenting yang harus diantisipasi Persib.

Melihat hal itu, Yandi yang bakal menjadi salah satu harapan di lini depan terus berupaya untuk meningkatkan ketajamannya. "Tidak ada beban karena dari staf dan pelatih selalu membantu dan mendukung saya, selalu menekankan untuk lebih semangat dalam berlatih," ujar Yandi.

Dengan situasi seperti ini, Persib harus segera menutup lubang-lubang yang ditinggalkan para pemain pilar. Meski laga terdekat yang akan mereka hadapi hanya melawan PSMS Medan pada 26 dan 30 Desember nanti. Tapi setidaknya, menang di laga itu akan kembali menjaga gengsi Persib sebagai salah satu tim besar di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar